MAKALAH
DASAR – DASAR
HIDRODINAMIKA
“Aliran 2 dan 3 Dimensi
Fluida,Boundary Layer, Tahanan,Addesmos,Streaming Motion“
Dosen Pembimbing :Yar Johan, S.Pi,.M.Si
Disusun Oleh Kelompok IX
Ketua : Bambang Rainaldi
Sekretaris
: Resti Kontesa
moderator : Didi Mulyono
moderator : Didi Mulyono
Penyaji : Wiwik Ambarwati
Winda Lestari
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
pengantar oseanografi ini dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah pengantar oseanografi ini merupakan
tugas kelompok pertama yang diberikan
oleh dosen pembimbing.Makalah ini membahas mengenai dasar-dasar hidrodinamika yang meliputi aliran
2 dan 3 dimensi fluida ,boundary layer,tahanan dan addesmos serta streaming
motion.
Makalah ini kami buat dengan
semaksimal mungkin dan mendapat dukungan
dari keluarga yang ada di kampung halaman.Serta kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua anggota kelompok IX atas kerja samanya dalam pembuatan
makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.Sehingga
kedepannya makalah ini dapat diperbaiki maupun menambah isi dari makalah
ini.Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan serta penyusunan makalah ini
masih banyak mengalami kekurangan.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bengkulu, 25 Oktober 2015
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...........................................................................................
i
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL............................................................................................ .....iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL............................................................................................ .....iii
1. PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1
Latar
Belakang ..................................................................................... 1
1.2
Tujuan.................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ................................................................................................ 1
1.3 Manfaat ................................................................................................ 1
2. ISI ....................................................................................................................... 3
2.1
Pengertian Hidrodinamika…………………...…….........………………3
2.2 Aliran 2
dan 3 Dimensi……………………………........……………….3
2.3 Boundary
Layer…………………………………….......………………4
2.4 Tahanan…………………………………………….......………………7
2.5
Addes Mas............................................................................................. 9
2.6
Streaming Motion……………………………….............………………9
3. PENUTUP............................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 11
3.2 Saran ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang pesat,mendorong semangat manusia untuk menciptakan berbagai hal baru untuk mempermudah dan
memberi keuntungan bagi masyarakat tersebut.Manusia juga selalu
dimanjakan dengan hal-hal yang berbau praktis dan instan.Dengan demikian
manusia selalu mencoba hal-hal baru dalam penelitiannya.
Dalam
dunia kelautan hal-hal yang baru sangat diperlukan.Sehubungan dengan itu,mata
kuliah pengantar Oseanografi sangat bermanfaat dalam perkembangan
kelautan.Apabila ilmu Oseanografi ini diterapkan dalam perkembangan teknologi
di Indonesia,tidak menutup kemungkinan bangsa Indonesia akan menjadi negara
yang maju.
Salah satu
materi yang ada di Oseanografi adalah
hidrodinamika. Dengan demikian, kita akan mengenal istilah hidrolika. Hidrolika berasal
dari bahasa Yunani hyidraulikos yang bila dipecah persuku kata menjadi hydro
yang berarti air dan aulos berarti pipa. Secara sederhana hidrolika
adalah salah satu topik dalam cabang ilmu yang berurusan dengan sifat fisis
fluida (hidrodinamika) yang mempelajari aliran air secara mikro dan secara
makro. Hidrodinamika akan meletakkan dasar-dasar teori hidrolika yang
difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida (seperti densitas, viskositas,
tegangan permukaan, kemampumampatan) serta perilaku fluida (kecepatannya).
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Menjelaskan
pengertian aliran dua dimensi dan tiga dimensi pada fluida
2.
Menjelaskan
pengertian boundary layer, tahanan dan addesmos
3.
Menjelaskan
pengertian streaming motion
1.3 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang dasar-dasar hidrodinamika air laut khususnya
tentang dimensi fluida,bondary layer,dan streaming motion.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Hidrodinamika
Kata Hidrodinamika mempunyai pengertian
bahwa suatu ilmu yang mempelajari tentang phenomena yang terjadi pada fluida
dimana fluida diasumsikan incompressible dan inviscid (zeroviscosity).
Analisa aliran fluida dapat menggambarkan bentuk dari aliran dimana sesuai
perkiraan dari aliran sebenarnya pada daerah di luar lapisan batas (boundarylayer).
Pada umumnya fluida akan mengalami deformasi, elastis, plastis dan mengalir
akibat adanya gaya. Fluida terbagi menjadi gas (gases) dan air (liquid), untuk
gas (gases) pada umumnya diklasifikasikan pada fluida kompresibel (compressible
fluid) dan air (liquid) diklasifikasikan sebagai aliran yang tidak
mengalami perubahan tekanan (incompressible fluids). Di dalam analisa
hidrodinamika maka secara keseluruhan fluida dianggap incompressible.
Dalam hal ini pengertian liquid dapat diartikan sebagai air meskipun sedikit
mempunyai viskositas. Untuk mempermudah didalam perhitungan matematisnya maka
digunakan pengertian ilmu mekanika dan memprmudah assumsi dengan menganggap
bahwa fluida adalah inviscid atau fluida ideal.
2.2 Aliran 2 Dan 3
Dimensi Fluida
Dalam pemodelan
hidrodinamik, model tiga dimensi (3D) jauh lebih baik dibanding model dua
dimensi (2D), hal ini disebabkan aliran air tidak konstan terhadap kedalaman
seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar1.
Perbandingan antara model 2D dan 3D
Konsep
lapisan batas pertama kali dikemukakan pada tahun 1904 oleh Ludwig Prandtl,
seorang ahli aerodinamika Jerman. Analisa gerak aliran fluida umumnya dapat
dibagi menjadi dua bagian yang pengaruh gesekannya besar yaitu di daerah
lapisan batas dan di luarnya adalah
aliran yang tanpa pengaruh gesekan.
Pada
aliran fluida bergesekan, pengaruh gesekan akan menimbulkan lapisan batas.
Lapisan Batas adalah daerah yang melingkupi
permukaan aliran, dimana tepat di bawah lapisan batas terdapat hambatan
akibat pengaruh gesekan fluida dan tepat di atas lapisan batas aliran fluida
adalah tanpa hambatan, sehingga untuk menganalisa pengaruh gesekan fluida,
penting untuk diketahui konsep tentang lapisan batas tersebut.
Lapisan
batas pada aliran internal akan berkembang terbatas sampai dapat meliputi
seluruh penampang aliran fluida dan hanya
terjadi pada daerah di sekitar lubang masuk aliran sehingga pada umumnya
dapat diabaikan dan aliran dianggap seragam. Namun pada aliran eksternal
pertumbuhan lapisan batas tidak terbatas sehingga umumnya pembahasan
perkembangan lapisan batas menjadi sangat penting.
2.3 Boundary
Layer
Lapisan Batas (Boundary Layer) adalah
suatu lapisan yang terbentuk disekitar permukaan benda yang dilalui oleh fluida
dengan viskositas, karena mengalami hambatan yang disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti faktor gesekan, dan efek- efek viskos.
Gambar 2: boundary layer
Viskositas (μ)
adalah kemampuan untuk menahan gesekan (ukuran kekentalan fluida)/tekanan geser
(shear stress). Hubungan antara viskositas dengan aliran laminar dan turbulen
adalah bila semakin besar viskositas yang terdapat pada fluida maka semakin
kecil gesekan yang tejadi antara fluida dengan permukaan suatu benda sehingga
kecepatan aliran antara molekul fluida lebih teratur, ini berarti aliran ini
cenderung laminar. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Begitupun sebaliknya, semakin kecil
viskositas fluida maka alirannya cenderung bergolak (tidak teratur) atau
turbulen.
Gambar3: aliran gerakan fluida
Aliran ini sebenarnya juga bergerak dalam dimensi ruang dan waktu sehingga penurunan rumusnya dilakukan pada dimensi x(panjang), y(lebar) , z(tinggi) , serta t(waktu). Namun pengasumsian aliran fluida bergerak pada streamline yang mengalir secara tunak dan gerakan aliran yang mengalami gesekan terjadi hanya pada salah satu bidang sumbu. dan garis batas yang menunjukan tidak lagi adanya perubahan ketinggian terhadap kecepatan fluida inilah yang disebut Boundary Layer. Dimana aliran diluar lapisan batas disebut sebagai aliran inviscid.
Jenis-jenis
aliran yang terjadi bisa berupa aliran laminar, transisi ataupun turbulen. yang
membedakan ketiga jenis aliran ini adalah pada rentang nilai bilangan
reynoldsnya. rentang nilanya adalah :
- laminar Re < 2300
- transient 2300 < Re < 4000
- turbulent Re > 4000
Oleh
karena itu setiap aliran selalu mengalami salah satu dari ketiga jenis aliran
ini.Sebagai contoh kasus pada aliran yang mengalir pada suatu sudu juga
mengalami lapisan batas. Secara teoritis, aliran yang mengalir adalah laminar
semua. namun pada kenyataannya setiap aliran mengalami hambatan seperti gesekan
permukaan, tegangan geser dan diferensiasi kecepatan. dan jika semakin banyak
gangguan yang dialami maka alirannya akan terus berubah sehingga menyebabkan
aliran turbulen.
Gambar 4: Aliran turbolensi
Semakin
banyaknya aliran turbulensi yang terjadi, maka lama kelamaan bisa menyebabkan
vorteks (kondisi dimana aliran partikel berputar dalam 1 arah). dimana vorteks
ini merupakan fenomena alamiah penyebab terjadinya angin tornado.
Gambar 5: Aliran turbolensi
2.4 Tahanan
Tahanan
(resistance) kapal pada suatu kecepatan adalah gaya fluida yang bekerja kapal
sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Tahanan tersebut sama
dengan gaya fluida yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal. Sedangkan
suatu tahanan kapal ini adalah sama dengan suatu gaya dan karena dihasilkan
oleh air, maka ini disebut gaya hydrodinamika.
Gaya hidrodinamika ini semata-mata disebabkan oleh gerakan relatif kapal
terhadap air.
Gerakan kapal
di fluida bekerja seperti sistem sumbu orthogonal yaitu 3 (tiga) buah sumbu x,
y, dan z, ditempatkan sedemikian rupa, pusat sumbu berimpit dengan titik berat
kapal. Bidang x, dan y satu bidang dengan permukaan bumi (sejajar).
Gambar 6: Gaya yang Bekerja Pada
Kapal
Gerakan kapal
dibebani 4 (empat) gaya yang tidak tergantung satu sama lainnya :
a.
Gaya hidrostatik
yaitu massa kali percepatan grafitasi bumi (mg).
b.
Hambatan
hidrostatik (gaya apung) F∆ atau γv. Seperti halnya mg, tekanan atau gaya ini selalu sejajar dengan Zo.
c.
Resultante gaya
hidrodinamik (F) yang didesakkan oleh air pada kapal sebagai akibat gerakan
menerjang air tersebut. Gaya F dapat diuraikan dalam 2 (dua) ; komponen gaya
angkat (L) dan komponen tahanan (atau drag) R (atau D). Dimana L tegak lurus
terhadap kecepatan kapal dan R (atau D) sejajar V.
d.
Gaya dorong (T),
yang di desakkan oleh air pada pendorong kapal, umumnya berlawanan arah dengan
R.
Gaya-gaya tersebut
diatas timbul akibat adanya ;
a.
Kecepatan kapal
(V), relatif terhadap air dan udara atau yang dilintasi oleh kapal tersebut.
b.
Gaya gravitasi bumi
yang bekerja baik pada kapal maupun pada air yang dibebani oleh kapal itu.
c.
Aksi yang dilakukan
pendorong kapal (Propeller).
Pada dasarnya tahanan kapal dibagi menjadi dua yaitu tahanan
yang berada di atas permukaan air dan tahanan yang berasal dari bawah permukaan
air. Tahanan yang di atas permukaan air adalah yang bekerja pada bagian badan
kapal yang kelihatan di atas permuakaan air, disini pengaruh adanya udara yang
mengakibatkan timbulnya hambatan.
Komponen tahanan yang bekerja pada kapal dalam gerakan
mengapung di air adalah :
a.
Tahanan Gesek (Friction Resistance)
Tahanan Gesek (friction resistance) timbul akibat
kapal bergerak melalui fluida yang memiliki viskositas seperti air laut, fluida
yang berhubungan langsung dengan permukaan badan kapal yang tercelup sewaktu
bergerak akan menimbulkan gesekan sepanjang permukaan tersebut, inilah yang
disebut sebagai tahanan gesek.
b.
Tahanan sisa (Residual
Resistante)
Tahanan
sisa didefenisikan sebagai kuantitas yang merupakan hasil pengurangan dari
hambatan total badan kapal dengan hambatan gesek dari permukaan kapal. Hambatan
sisa terdiri dari :
1) Tahanan gelombang (Wake
Resistance)
Tahanan
gelombang adalah hambatan yang diakibatkan oleh adanya gerakan kapal pada air
sehingga dapat menimbulkan gelombang baik pada saat air tersebut dalam keadaan
tenang maupun pada saat air tersbut sedang bergelombang.
2) Tahanan udara (Air
Resistance)
Tahanan udara
diartikan sebagai tahanan yang di alami oleh bagian badan kapal utama yang
berada diatas air dan bangunan atas (Superstrukture) karena gerakan kapal di
udara. Tahanan ini tergantung pada kecepatan kapal dan luas serta bentuk
bangunan atas tersebut. Jika angin bertiup maka tahanan tersebut juga akan
tergantung pada kecepatan angin dan arah relatif angin terhadap kapal.
3) Tahanan bentuk
Tahanan ini
erat kaitannya dengan bentuk badan kapal, dimana bentuk lambung kapal yang
tercelup di bawah air menimbulkan suatu tahanan karena adanya pengaruh dari
bentuk kapal tersebut
c.
Tahanan Tambahan (Added
Resistance)
Tahanan ini mencakup tahanan untuk korelasi model kapal. Hal
ini akibat adanya pengaruh kekasaran permukaan kapal, mengingat bahwa permukaan
kapal tidak akan pernah semulus permukaan model. Tahanan tambahan juga termasuk
tahanan udara, anggota badan kapal dan kemudi.
Komponen Tahanan tambahan terdiri dari :
a. Tahanan anggota badan (Appendages Resistance)
Tahanan anggota badan adalah tahanan dari bos poros,
penyangga poros, lunas bilga, daun kemudi dan sebagainya.
b. Tahanan kekasaran
Tahanan kekasaran adalah terjadi akibat kekasaran dari
korosi air, pengotoran pada badan kapal, dan tumbuhan laut.
c. Hambatan kemudi (Steering Resistance)
Hambatan kemudi terjadi akibat pemakaian kemudi.
2.5 Addes
Mas
(Added
Mass
atau Massa Tambah)
Didalam perhitungan massa suatu
struktur memerlukan data massa dari struktur dan distribusinya, termasuk
pondasi dan kondisi disekitar strukturnya. Ada 2(dua) hal penting dalam perhitungan massa pada
struktur bangunan laut:
1
Massa
disekeliling struktur dimana massa tersebut bergerak mengikuti pergerakan
struktur tersebut baik tercelup maupun tidak tercelup, yang pada umumnya disbut
massa tambah (added mass).
1. Bertambahnya massa karena adanya tumbuhan
laut.
Harga massa tambah dapat
tergantung pada bentuk strukturnya, untuk hsilinder Mam (massa
tambah) adalah rpr2, dimana r adalah massa jenis air, r adalah
radius silinder. Koefisien massa tambahnya dapat dihitung sebagai berikut :
,
dimana M adalah massa air yang
dipindahkan oleh struktur, dan Cm pada umumnya diambil sama dengan 2,0.
2.6 Streaming
Motion
Streaming
motion berasal dari kata stream yang berarti mengalir atau arus dan motion yang
berarti gerakan.Sehingga sreaming motion dapat diartikan sebagai aliran gerakan
fluida atau gerak arus fluida.
Fluida
mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.Di dalam
aliran zat cair gerakan partikel-partikel tersebut sulit diamati.Oleh karena
itu biasanya digunakan kecepatan pada suatu titiksebagai fungsi waktu untuk
mendefinisikan pergerakan partikel.Setelah kecepatan didapat,,maka dapat
diperoleh distribusi tekanan tekanan dan gaya yang bekerja pada zat cair.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan makalah ini
dapat disimpulkan bahwadalam mempelajari hidrodinamika,terdapat istilah-istilah
seperti :
1. Model
tiga dimensi (3D) jauh lebih baik dibanding model dua dimensi (2D), hal ini
disebabkan aliran air tidak konstan terhadap kedalaman.
2. Lapisan Batas (Boundary
Layer) adalah suatu
lapisan yang terbentuk disekitar permukaan benda yang dilalui oleh fluida
dengan viskositas, karena mengalami hambatan yang disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti faktor gesekan, dan efek- efek viskos.Tahanan (resistance) kapal pada suatu kecepatan adalah gaya
fluida yang bekerja kapal sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal
tersebut.Perhitungan massa suatu struktur memerlukan data massa
dari struktur dan distribusinya, termasuk pondasi dan kondisi disekitar
strukturnya
3. Streaming motion berasal dari kata
stream yang berarti mengalir atau arus dan motion yang berarti gerakan.Sehingga
sreaming motion dapat diartikan sebagai aliran gerakan fluida atau gerak arus
fluida.
3.2
Saran
Sebaiknya mahasiswa harus memahami
materi terlebih dahulu dan mencari berbagai sumber materi untuk mempermudah
dalam pembuatan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyana,
chevy.2005.Artikel model hidrodinamika laut.pusat teknologi limbah
radioaktif.Batan.vol.9 No.2
Wibisono yusuf,dkk.2013.
Studi karakter aliran tiga dimensi dan perpindahan panas pada coscade airfoil
dengan pengaruh clearance.jurnal teknik pomits.vol.2,No.1.Institut Teknologi
Sepuluh November
Imaduddin,fitrian.2006.Perbandingan
Modal turbulen pada aliran fluida tiga dimensi melalui airfoil/ pelat
datar.tugas akhir mahasiswa teknik fisika.ITS.Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar