Selasa, 27 Oktober 2015

Ini aku dengan segala kekuranganku.Bukan dia dengan kelebihannya.Terkadang dalam pikiran ini terbesit rasa iri dengan apa yang dia miliki.Entah karena pikiranku kacau atau karena ego dunia yang memaksa.Sulit dibedakan tapi nyata adanya.
Dengan segala yang aku punya,seolah menentang cerita takdir.Takdir yang kugeluti dalam 20 tahun.Tak adil dan tak adil.Lagi-lagi tak adil.Entah apa yang tlah aku buat di waktu silam.Kurasa emang aku yang tak pantai mensyukuri karunia-Mu ya Allah.Tuhan maafkan aku...
Aku sadar,semua yang aku punya lebih berharga dari  punya dia yang bergelimangan kebahagian imitasi.Terima kasih ya Allah.Dalam hidup ini banyak masalah yang akan aku jalani dan akan aku lalui dengan hati yang ikhlas dan hati yang selalu bersyukur.Engkau tlah memberi perhatian yang tak pernah aku minta.Perhatian itu yang membuat hati dan jiwa ini terus berkecambu semangat demi orang tua ku yang selalu memikirkan  anaknya di tanah rantau.
Teman yang selalu datang disaat manis dan pergi saat racun menyerang.Ketelantaran yang kalian bahkan dia lakukan adalah motivasi yang cukup mengubah pola fikir.Tak ada guna teman berjuta-juta tapi mereka hanya dekat disaat kemauannya terpenuhi dan kabur disaat raja bencana menyerang.
cukup satu teman yang benar-benar sayang dan cinta pada diri ini yang harus ku pertahankan cintanya.bukan teman yang menjadi tikus kantongmu.
buang tikus itu!!!!
 hiduplah dengan orang-orang yang tulus mencintaimu
Allah teruslah perhatikan anak rantau ini,.biarkan aku melihat orang-orang imitasi tanpa ikut kedalamnya.
aku cukup jadi diri sendiri dan dengan kekuranganku.tidak jadi dia si tikus kantong rantau.

0 komentar:

Posting Komentar